Etensi.com

Informasi Berita Kaltim Terbaru Hari Ini

TPPS Kutim Edukasi dan Validasi Data Stunting di Rantau Pulung

Tim Redaksi W Efendi

RANTAU PULUNG – Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutai Timur (Kutim) Achmad Junaidi B mengatakan Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Kecamatan Rantau Pulung sebanyak 348 KK. Pihaknya melakukan sampling pada 2 lokus di Desa Mukti Jaya dan Desa Kebon Agung dari 348 KK serta memberikan edukasi yang disebutkan dalam Cap Jempol.

Hal itu diutarakan Achmad Junaidi B saat diwawancarai insan pers usai melaksanakan kunjungan kerja lapangan TPPS Kutim atau cap jempol stop stunting di kecamatan ke 17 yakni Rantau Pulung di BPU kantor setempat, Rabu (26/2/2025).

“Kalau kita lihat dari 2 lokus itu ternyata anaknya tidak stunting tapi hanya baru mendekati, setelah kita lakukan penimbangan dan pengukuran. Cuma risiko memang ada pada keluarga itu, berhubungan dengan air bersih, sanitasi dan seterusnya,” kata Junaidi yang juga menjabat Kepala DPPKB Kutim.

Artinya dari 2 lokus itu tidak dikatakan stunting setelah diberi edukasi oleh tim pakar. Jadi sampling dari lokus itu tidak bisa kita menyimpulkan bahwa Rantau Pulung terbebas dari stunting. Karena itu hanya sampling. Edukasi lapangan yang ingin pihaknya berikan kepada kades, warga maupun unsur TPPS yang hadir.

“Masih ada sekitar 346 KK lagi yang belum dikunjungi. Nah ini, nanti tugasnya bu camat bersama tim dan kecamatan untuk turun lagi melakukan hal yang sama seperti yang kami lakukan,” ucapnya.

Ia berperan kepada Camat, saat pertemuan-pertemuan yang berhubungan dengan masalah stunting, agar perusahaan di ajak supaya di perusahaan itu menggelontorkan CSR atau program yang sama seperti yang kita lakukan. Terutama untuk hal yang berhubungan dengan bina lingkungan.

“Jika perusahaan itu tidak hadir, saya mengkhawatirkan dia tidak paham apa yang kerjakan. Saya khawatirkan adalah tidak tepat sasaran By Name By Address (BNBA) dari yang kita jelaskan. Jadi tugasnya bu camat nanti untuk melakukan sinergi itu,” imbuhnya.

Sekadar diketahui, Kegiatan tersebut dirangkai dengan penyerahan PMT BAZNAS kepada KRS Muslim. Kemudian penyerahan alat kerja PLKB serta pemakaian rompi kepada camat Rantau Pulung.

Sementara itu, Camat Rantau Pulung Tristiningsih mengatakan pihaknya sudah mendapatkan data dari kabupaten, yaitu data BNBA keluarga beresiko stunting ataupun anak yang beresiko stunting.

“Di Rantau Pulung belum ada yang dinyatakan stunting oleh tim pakar. Betul yang disampaikan pak kadis tadi adalah hanya berisiko.Tetapi data ini baru sebagian dilakukan validasi, jadi kami nanti akan melakukan validasi di dua data ini serentak se kecamatan. Setelah lebaran, sekitar April atau Mei di dampingi oleh PLKB dan dilaksanakan oleh desa serta kader-kader desa.” tegasnya didampingi Unsur muspika, diantaranya Babinsa dan para kades.

Kenapa serentak?, supaya data setiap desa sinkron dengan desa-desa lain. Kemudian data yang keluar sudah valid. Jadi data yang disampaikan hari ini adalah data yang belum pihaknya validasi.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini